1. Lahirnya si Kembar Kolombia dan Venezuela dan Awal Mula Konflik

caecilia s.
3 min readNov 8, 2023

--

Tulisan ini merupakan bagian dari ulasan jurnal milik Pearce (2013) yang ditulis untuk mata kuliah ‘The Making of Latin America”

Melalui sub-topik “The Shared History of Colombia and Venezuela” dalam tulisan Pearce (2013) yang berjudul “Colombia and Venezuela: A Tense Relationship Has Hopes for Cooperation”, Pearce menggambarkan secara ringkas namun cukup terperinci terkait lahirnya Kolombia dan Venezuela, serta alasan keduanya sedari awal seakan bermusuhan.

Semua bermula dari eksplorasi yang dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1500-an, singgah mencari tempat untuk melakukan kolonisasi. Rezim Bourbon kemudian menciptakan ‘New Kingdom of Granada’ tahun 1717, bertujuan untuk menegaskan pengaruh Spanyol di mata koloninya di Amerika Selatan. New Kingdom of Granada menjadi cikal bakal, awal mula dari empat negara di daratan Amerika Selatan; Kolombia, Venezuela, Ekuador, dan Panama (Pearce, 2013).

Seiring dengan munculnya gerakan kemerdekaan, seorang berkebangsaan Venezuela, Simon Bolivar kemudian muncul untuk ‘menaturalisasi’ konsep New Kingdom of Granada. Bolivar percaya bahwa kemerdekaan sebuah teritori bergantung pada kebebasan teritori yang lain, sehingga ia kemudian mempersatukan Kolombia, Venezuela, Ekuador, dan Panama pada tahun 1819 di bawah negara Gran Colombia (Pearce, 2013).

Simon Bolivar (Sumber: Republika)

Melalui tulisannya, Pearce (2013) mengungkapkan bahwa Gran Colombia berhasil membebaskan wilayah Amerika Selatan dari kekuasaan kolonial Spanyol. Kamp tentara Venezuela dan Kolombia kemudian bertanggung jawab kepada Bolivar, sebagai Panglima Tertinggi kedua angkatan bersenjata selama pertempuran, menggambarkan adanya kerjasama yang intensif antara dua bangsa.

Meski demikian, terjadi persaingan antara para pengacara di Kolombia dan para elit militer di Venezuela: Siapa yang punya wewenang untuk memerintah Gran Colombia?

Selain itu, masyarakat heterogen yang tumbuh di setiap wilayah Gran Colombia — seperti pardos di Venezuela dan mestizos di Kolombia — menyebabkan negara-negara Gran Colombia sulit untuk menumbuhkan identitas nasional yang tunggal, karena setiap populasi memiliki kewarganegaraan kuat di negara asalnya.

Gejolak yang kemudian paling penting antara bangsa Kolombia dan Venezuela di dalam Gran Colombia adalah penempatan ibukota Gran Colombia di Bogota, Colombia. Lokasi ibukota Gran Colombia yang berada di Bogota menyebabkan sulitnya akses Venezuela untuk ke ibukota, sehingga merampas representasi fisik yang memadai dari rakyat Venezuela di ibukota.

Peta Gran Colombia (Sumber: PBS)

Besarnya ‘huru-hara’ dari Venezuela kemudian semakin bereskalasi setelah Jose Antonio Paez, Panglima Jenderal Venezuela mulai menerima dukungan atas protesnya terhadap struktur politik Gran Colombia. Paez kemudian memimpin gerakan separatis Venezuela dari Gran Colombia yang berhasil tahun 1831. Berpisahnya Venezuela dari Gran Colombia kemudian juga memotori gerakan separatis serupa di negara-negara Gran Colombia, hingga negara tersebut kemudian hancur berkeping-keping.

Lahirnya negara-negara baru pecahan Gran Colombia kemudian berarti lahirnya pula konflik-konflik diantara negara-negara eks-Gran Colombia. Salah satu tantangan terbesar bagi negara-negara Gran Colombia adalah penetapan batas wilayah. Masalah-masalah lain juga terus bermunculan. Kedua saudara dari satu ‘ibu’, Venezuela dan Kolombia juga turut bersaing dalam perselisihan teritorial yang terus berlanjut hingga tahun 1980an.

Dalam sub-topik “The Shared History of Colombia and Venezuela” ini, Pearce (2013) mampu menggambarkan alasan mengapa Venezuela dan Kolombia sedari awal banyak mengalami konflik, yaitu karena sedari awal dari Gran Colombia, keduanya memang sering berselisih. Hal tersebut menjadi menarik karena banyak yang mengira keduanya berselisih pasca terpisah menjadi negara yang berbeda, bukan sedari bersama di Gran Colombia.

Tulisan Pearce (2013) ini mampu menjabarkan catatan-catatan historis antara dua negara yang menarik, termasuk pergerakan yang terjadi di dalamnya. Tulisan ini juga menjadi menarik karena adanya ending yang cukup terbuka untuk mengantarkan pembaca pada sub-topik selanjutnya, yaitu terkait konflik-konflik yang dialami kedua negara, terutama dalam hal sengketa teritori (ulasan dapat dibaca melalui pranala ini)

Referensi:

Pearce, S. (2013). The Shared History of Colombia and Venezuela dalam ‘Colombia and Venezuela: A Tense Relationship Has Hopes for Cooperation’. Colombia: From Crisis to Renewal. pp. 62–63

Sumber Gambar:

PBS. (N/A). PROPERTY: Map: American Expansion — U.S.A. and Gran Colombia. Civilization: The West and the Rest with Niall Ferguson. Diakses melalui https://www.pbs.org/wnet/civilization-west-and-rest/killer-apps/property/map-american-expansion-u-s-a-and-gran-colombia/

Republika. (2017). Sejarah Hari Ini: Simon Bolivar Kalahkan Spanyol. Republika. Diakses melalui https://internasional.republika.co.id/berita/ou8y4o377/sejarah-hari-ini-simon-bolivar-kalahkan-spanyol

--

--